image

10 Bawaan Wajib Bila Mendaki Gunung


Bawalah barang secukupnya kala mendaki gunung. Begitulah saran dari penulis buku Mountain Climbing for Everybody, Harley Bayu Sastha. Dalam tiap perjalanan, para pendaki disarankan membawa beban sepertiga dari bobot tubuh mereka, sekitar 15 - 20 kilogram.

Untuk mencapai berat bawaan itu, para pendaki harus memilah perkakas mereka. Menurut Harley, ada sejumlah benda yang wajib dibawa kala mendaki.

1. Sepatu Boots
Sepatu berbahan kulit atau kain kanvas sangat dianjurkan dalam mendaki gunung. Apalagi bila anti - air. Yang pasti, carilah sepatu berkulit tebal agar tak mudah robek dalam perjalanan, kata Harley dalam bukunya.


Sepatu dengan ujung tebal juga sangat bermanfaat. Sebab, dapat melindungi jari kaki jika tersandung. Selain itu, pilihlah alas kaki dengan sol yang mampu mencengkeram permukaan tanah agar tidak mudah terpeleset. Lubang ventilasi pada sepatu juga bagus untuk pendakian.

2. Kaus Kaki
Kaus kaki sangat diperlukan untuk menghindari lecet. Gunakanlah dua pasang kaus kaki dalam tiap perjalanan. Pertama, pakai kaus kaki wool yang menghangatkan telapak kaki, kemudian kaus kaki sintetis yang menyerap keringat.

3. Celana
Untuk pendakian, ada baiknya menggunakan celana berbahan ringan, seperti terbuat dari katun tipis yang mampu menyerap keringat. Selain mudah kering, celana ini tidak menambah berat meski dalam keadaan basah. Bawa juga celana wind and water proof, sangat berguna ketika hujan.

4. Baju Berbahan Katun
Selain celana, baju berbahan katun juga nyaman dipakai dan menyerap keringat. Sediakan juga baju berbahan wool serta kemeja flanel lengan panjang. Pakaian ini mampu menghangatkan badan.

5. Jaket
Benda ini yang tak boleh ketinggalan. Sebaiknya bawa jaket yang ringan, tapi kuat serta hangat. Bila tak ada, bawalah sweater wool. Wind and waterproof jacket juga wajib diboyong kala mendaki gunung.

6. Topi Dan Sarung Tangan
Selain untuk menghangatkan, dua benda ini dapat melindungi kulit dari cedera akibat duri, ranting, atau bebatuan tajam. Topi, seperti topi rimba, pun mampu menutup kepala dari panas serta hujan.

7. Lampu Senter Dan Pisau
Pada saat membawa lampu senter, jangan lupa menyiapkan baterai cadangan, atau bisa juga alat penerangan lain yang pastinya mudah dibawa. Selain itu, dianjurkan membawa berbagai jenis pisau: pisau saku serba guna, pisau golok, dan pisau pinggang. 

8. Perlengkapan Tidur
Untuk kegiatan istirahat, bawalah satu pasang pakaian khusus, termasuk kaus kaki. Kantung tidur dan matras juga perlu dibawa sebagai alas tidur. Perkakas ini diperlukan agar para pendaki dapat beristirahat dalam kondisi bersih hingga tak mudah terjangkit penyakit serta tetap nyaman untuk mendapatkan istirahat yang bermutu.

9. Perlengkapan Memasak
Korek api, spiritus, parafin, panci, sendok, cangkir, piring, serta alat masak lapangan adalah benda wajib diboyong kala mendaki. Begitu juga dengan 1 - 2 liter air bersih. Namun Anda tidak harus membawa benda ini dalam backpack sendiri. Melainkan dapat membaginya dengan teman seperjalanan.

10. Alat Navigasi Dan Obat - Obatan
Anda tak harus membawa segala obat-obatan. Cukup obat umum, seperti perban, obat merah, atau plester, obat batuk dan diare, serta obat - obatan pribadi.


Sumber : Belantara Indonesia

Bila "Aku" mencintai seorang pecinta alam


Cinta, memang sebuah hal yang bisa menjadikan yang terkena dampaknya akan merasakan kesejukan. bahkan ada sebuah kiasan, bila cinta melanda, dunia seolah hanya milik berdua. Itu apabila cinta yang melanda adalah sebuah cinta terhadap seseorang yang diharapkan menjadi kekasih hati antara lelaki dan perempuan maupun sebaliknya.

Tetapi bila aku mencintai seorang pecinta alam? Apa yang akan aku rasakan kini dan nanti? Semoga hal berikut ini bisa Anda mengerti dan pandai mengatur ritme sebagai seorang pecinta dan yang mencintai.

”Bila yang kau cintai adalah seorang pecinta alam, persiapkan hatimu untuk mencemburui gunung, hutan, tebing, jurang, burung - burung, Edelweiss, nyanyian dedaunan, dan masih banyak lagi yang butuh kau cemburui.”
Tetapi  entah apakah “dia” memang seorang pecinta alam atau hanya memiliki predikat pecinta alam alias penikmat alam. Memang kehidupannya layaknya seorang pecinta alam yang jauh dari kesan “bersih” dan urakan, tapi apakah jiwanya memang seorang pecinta alam?
“Para pecinta alam adalah mereka yang senang berpetualang, senang meneriakkan anti perusakan lingkungan dalam rangka pelestarian alam, senang meneriakkan “konservasi atau mati”, senang memanfaatkan Sumber Daya Alam sesuai dengan batas kebutuhan, juga senang menikmati keindahan.”

Apapun versi pecinta alam, saat itu aku masih belum memerdulikannya. Dulu aku mengenalnya tak memandang dia seorang pecinta alam atau bukan, tapi karena persahabatan kami dibawah atap yang sama.
“Bila kau perempuan dan lelakimu adalah seorang pecinta alam. Beri segenggam kepercayaan pada mereka untuk tidur merdeka di rerumputan sambil menggigit bunga rumput. Ingat ya, segenggam saja jangan banyak banyak. Kabarnya, hati lelaki memang tak berkaki, tapi bersayap.”
Ternyata aku merusaknya, persahabatan kami dibawah atap yang sama. Kehangatan sebuah keluarga, aku rusak dengan keegoisannku yang tidak lagi karena persahabatan kami. Itulah manusia, yang mengakunya seorang Pecinta alam, ternyata hanyalah seorang penikmat alam yang tidak bisa menjaga alamnya.
“Jika yang kau cintai adalah seorang pecinta alam, bersiap siaplah untuk bahagia. Karena mereka bisa survive walau hanya dengan makan bersayur rumput, mie instan murahan, kentang bakar, ikan pindang, nasi tadi malam, soto, bakso sayur, tempe yang digoreng tipis - tipis, pecel, lalapan sambal mentah dan kerupuk kemarin. Ya ya ya, walau hanya dengan itu.

“Bersiap - siaplah untuk menikmati hari - hari yang menyenangkan”. Sampai detik ini, aku tak pernah menyesal mengenalnya yang seorang Pecinta alam. Karena memang dia telah memberikan hari - hari yang menyenangkan dan berkesan seumur hidupku. Sehingga aku bisa bercengkerama dengan alam, menikmati indahnya karunia Tuhan. 


Foto : google

KESALAHAN DALAM BERKEMAH


Camping atau berkemah adalah salah satu kegiatan bagi para Penggiat alam. Disana Sahabat Petualang bisa berkomunikasi dan saling membantu dengan tulus, di alam pula para sahabat bisa berbagi. Karena banyak hal yang bisa para sahabat petualang pelajari saat berkemah alam bebas. 

Tetapi semua hal tersebut bisa rusak karena berbagai hal. Dan berikut ini 9 kesalahan saat berkemah yang sebaiknya di hindari Sahabat Petualang.

1. Tidak menguji peralatan baru

Peralatan kemah yang baru bisa membantu atau justru menyusahkan acara berkemah Sahabat Petualang. Misalnya, kamu baru membeli gas potabel untuk memasak. Ternyata gas tersebut tidak berfungsi. Ini bisa jadi masalah karena Sahabat Petualang harus mencari bahan bakar lain untuk memasak.

Menurut Direktur Humas Parks Canada, Ed Jager, apapun yang kamu bawa untuk berkemah, seharusnya Sahabat Petualang mengetahui bagaimana cara menggunakannya dan memriksa semuanya berfungsi dengan baik. Mendirikan tenda baru, belajar bagaimana menggunakan panggangan dan menggunakan kantong tidur baru di belakang rumah sebelum memakainya di alam bebas. Ini hanya untuk memastikan semuanya tidak masalah dan tidak mengganggu acara berkemah Sahabat Petualang.

2. Menyimpan peralatan mandi dalam tenda

Menjaga dan membawa makanan ke dalam tenda bisa mengundang amarah teman satu tenda. Tidak hanya itu, ada produk lain yang bisa menarik perhatian hewan.

Orang sering lupa membawa benda seperti pasata gigi dan sabun yang bisa menarik kedatangan serangga seperti nyamuk. Jauhkan semua produk dan perawatan ini aman terkunci di dalam mobil atau di dalam tas yang kering.

3. Sampai di lokasi berkemah malam hari

Tiba di lokasi saat malam hari bisa - bisa menimbulkan kesulitan untuk Sahabat Petualang, terlebih tempat itu masih sangat asing. Cobalah untuk sampai saat siang hari dan mempunyai kesempatan untuk mencari kakus dan lahan untuk mendirikan tenda. Bila terjebak dalam masalah seperti ini, Jager menyarankan agar Sahabat Petualang membawa head lamp untuk menerangi jalan sehingga kamu bisa menyiapkan tenda dan peralatan lainnya.

4. Meremehkan cuaca

Banyak traveler yang tidak menggubris perkiraan cuaca harian. Sahabat Petualang bisa melihat perkiraan cuaca, melihat kalau itu perlu atau tidak meninggalkan jas hujan di rumah. Atau membiarkan diri kamu terjebak dalam hujan.

Selalu persiapkan barang - barang yang bisa membantu Sahabat Petualang melewati badai, seperti hujan. Tetap perhatikan perkiraan cuaca.

5. Tidak membawa alat - alat ekstra

Tenda bocor atau kerusakan lain yang tak diduga bisa mengancam Sahabat Petualang saat berkemah. Tidak adanya perlengkapan ekstra bisa semakin mempersulit keadaan. 

Jadi, sebaiknya kamu mengemas perlengkapan ekstra yang bisa membantu membuat perbaikan saat kemping. Alat - alat tersebut, yaitu tali ekstra, tiang tenda ekstra, perlengkapan menjahit, lakban, ekstra tali sepatu, dan lain - lain.

6. Tidak menghemat makanan

Tidak menghemat makanan selama perjalanan dan berkemah adalah sebuah kesalahan besar. Misalnya, Sahabat Petualang terjebak dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk cepat pulang dan harus tinggal beberapa hati lagi di lokasi. Penghematan makanan sangat penting. Sahabat Petualang juga haus punya rencana B untuk mendapat makanan.

7. Lupa membawa perlengkapan P3K

P3K yang lengkap bisa menyelamatkan Sahabat Petualang dari kecelakaan dan hal - hal yang tidak diinginkan. Periksa kembali isi dan perlengkapan kamu, untuk mengganti obat yang sudah kedaluarsa dan memastikan semua yang kamu butuhkan. Gunakan daftar dari palang merah setempat sebagai panduan.

8. Tidak reservasi perkemahan terlebih dahulu

Seperti di hotel, Sahabat Petualang tidak akan mendapatkan kamar yang diinginkan tanpa reservasi terlebih dahulu. Hal ini juga berlaku untuk perkemahan, terutama di bulan - bulan musim liburan. Jika tidak membuat reservasi terlebih dahulu, bisa - bisa kamu tidak mendapatkan lahan untuk mendirikan tenda.

9. Terlalu mencari tantangan

Berkemah memang direncanakan untuk melatih beberapa tantangan. Tetapi, terlalu terperangkap dalam beberapa pekerjaan juga tidak baik. Sahabat Petualang bisa kehilangan beberapa kesenangan. Jalani semua pekerjaan yang mudah - mudah saat berkemah dan ini bisa membuat acara berkemah kamu bersama sobat Penggiat alam lain lebih menyenangkan.


Sumber : ©[FHI]

Sekilas Tentang Gunung dan Hutan



Definisi, mountaineering diartikan sebagai kegiatan pendakian gunung. Pendakian gunung adalah suatu olahraga keras,penuh petualangan,dan membutuhkan keterampilan, kecerdasan, keuatan serta daya juang yang tinggi. Dalam arti luas pendakian gunung berarti suatu perjalanan, mulai dari hill walking sampai dengan ekspedisi pendakian ke puncak-puncak yang tinggi dan sulit hingga butuh waktu lama. Definisi lain adalah sebuah kegiatan alam bebas yang menggunakan wahana gunung sebagai sarana kegiatannya.
Orang awam kadang menyamakan antara pendaki gunung dengan pecinta alam, padahal pendaki gunung masih jauh dikatakan sebagai pecinta alam karena seperti yang kita lihat alam bebas dan hutan menjadi rusak dan kotor karena adanya orang-orang yang menamakan dirinya petualang atau pendaki gunung. Mereka berbeda dengan seorang pecinta alam yang sadar bahwa mendaki gunung merupakan kegiatan untuk mengenal dan menikmati alam bebas sehingga menimbulkan rasa cinta kepada alam sekelilingnya yang menjadikan mereka pantang berbuat kerusakan dan hanya meninggalkan jejak untuk mengakhiri petualangannya.

Jenis Pendakian Gunung
A.   Hill Walking/Feel Walking(hiking)
Hill walking/Feel Walking(hiking) adalah kegiatan menjelajahi daerah perbukitan yang biasanya tidak terlalu tinggi dengan derajat kemiringan rata-rata 45 derajat. Dalam hiking tidak di butuhkan alat bantu khusus. Kedua kakilah yang di andalkan sebagai media utamanya dan tangan sesekali digunakan untuk memegang tongkat jelejah.

B.   Scrambling
Merupakan kegiatan penakian gunung di wilayah dataran tinggi pegunungan yang lebih dari  bukit dan kemiringannya lebih ekstrem (kira-kira di atas 45 derajat). Dalam hiking kaki sebagai alat utama, tetapi dalam scrambling selain kaki, pendaki pun menggunakan tangan sebagai penyeimbang atau pembantu gerakan pendakian.

C.   Climbing
Berbeda dengan hiking dan scrambling. Perbedaannya terletak pada persoalan dibutuhkan-tidaknya alat bantu. Alat bantu khusus seperti carabiner, tali panjat, harness, figure of eight dan sling mutlak diperlukan. Alat bantu disesuaikan dengan medan jelajah yang sangat ekstrem. Kegiatan ini menggunakan tebing batu yang kemiringannya lebih dari 80 derajat.

Bentuk kegiatan climbing di bagi beberapa bagian,yaitu
1.      Rock Climbing
Pendakian pada tebing-tebing batu yang membutuhkan teknik pemanjatan dan menggunakan peralatan yang khusus.
2.      Snow dan Ice Climbing (pendakian gunung es dan salju).
3.      Wall Climbing (panjat dinding).
4.      Panjat Tali: prusiking, jumating, rapling.
Pengetahuan yang dibutuhkan pada saat proses pendakian
Mendaki gunung bukanlah kegiatan yang mudah untuk dilakukan. Berbagai kecelakaan terjadi  yang menelan korban jiwa. Ini bisa terjadi karena sapaan alam yang terlalu akrab yang diluar kemampuan pendaki untuk mengatasinya. Namun kecelakaan banyak terjadi menimpa para pendaki yang kurang berpengalaman dan pengetahuannya kurang memadai untuk melakukan kegiatan ini. Jadi mereka memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk melakukannya.

Pengetahuan yang perlu dalam  melakukan hill walking:
1.      Perlengkapan dan teknik dalam melakukan hill walking
2.      Makanan/nutrisi
3.      Ilmu medan dan navigasi
4.      Tali temali/simpul
5.      Teknik berbivoak : teknik mendirikan tenda darurat
6.      Survival : teknik untuk mempertahankan hidup dalam keadaan darurat
7.      Mountain medicine : teknik UPGD (usaha pertolongan gawat darurat)

Teknik Pendakian Gunung
     Sistem Pendakian Gunung
1.  Himalayan system
Sistem pendakian yang di gunakan untuk perjalanan pendakian yang panjang sehingga memerlukan waktu berminggu-minggu.
System ini berkembang dalam pendakian ke puncak-puncak di pegunungan Himalaya.
2.  Alpine Syste
 Sistem yang berkembang di pegunungan Alpen. Bertujuan agar pendaki mencapai puncak bersama-sama. Sistem ini lebih cepat karena pendaki tidak perlu kembali ke kemah utama. (base camp)
Dalam perencanaan pendakian, hendaknya memperhatikan :
-  Informasi
-  Buat ROP (Rencana Operasi Perjalanan)
-  Mengenali kemampuan diri dalam tim dalam menghadapi medan.
-  Mempelajari medan yang akan ditempuh.
-  Teliti rencana pendakian dan rute yang akan ditempuh secermat mungkin.
-  Pikirkan waktu yang digunakan dalam pendakian.
-  Periksa segala perlengkapan yang akan dibawa


Perencaan Kegiatan
Kita dapat menyusun rencana kegiatan atau perjalanan yang didalamnya mencakup rincian :
Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.

Pengurusan perizinan
Pembagian tugas panitia
Persiapan kebutuhan acara
Kebutuhan peralatan dan perlengkapan
dan lain sebagainya.

Dalam mempersiapkan suatu perjalanan ada beberapa tahapan antara lain :
1. Rencana perjalanan
A. Pengetahuan medan
a. Topografi : peta yang digunakan untuk mengetahui keadaan alam,rute,jarak dan             waktu.
b. Iklim dan cuaca  : keadaan iklim dan cuaca sangat berpengaruh terhadap keadaan logistic yang kita bawa.

B. Pengetahuan diri pribadi (kesiapan diri pribadi)
  Persiapan dalam Pendakian Gunung :
a. Mental : pendaki harus memiliki keberanian dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan di alam terbuka.
c. Pengetahuan dan keterampilan : pendaki harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pendakian, baik medan, cuaca, maupun tekhnik dalam mendaki.
d. Kondisi fisik yang memadai : pendakian gunuk termasuk olahraga yang berat sehingga       dibutuhkan kondisi fisik yang sehat.
e. Etika : pendaki gunung harus memiliki etika dalam mendaki gunung yang baik.
f. Kesiapan administrasi : Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.

2. Bekal petualangan
Dalam memilih perbekalan dan perlengkapan hendaknya berdasarkan prinsip-prinsip :
- Bekal sesuai dengan medan yang kita hadapi
- Sesuai waktu yang telah ditentukan
- Sedikit/seringan mungkin namun cukup untuk kebutuhan
- Memperhatikan hal-hal khusus(obat-obatan)


Makanan (logistik).
Makanan yang dibawa seharusnya dapat memenuhi kebutuhan energi pendaki, selama pendakian seserorang membutuhkan sitar 5.000 kalori dan 100 gram protein, kalori dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi nasi. Namun ada baiknya hanya memakan nasi satu kali sehari di kala malam (saat berkemah) alasayanya beras realtif berat dan memerluakan waktu yang lama untu memasak serta menghabiskan banyak bahan bakar. Fungsi beras dapat diganti dengan roti, biskuit, coklat, dan hevermit. 

Hal yang perlu diperhatikan, hindari mengkonsumsi makanan yang harus dimasak lebih dahulu selama mendaki, karena hal ini hanya akan merepotkan dan menghabiskan waktu perjalanan. Pilihlah makanan praktis seperti coklat, roti, agar-agar, buah-buahan, dapat juga dibuat mixfood yang terdiri atas kacang, coklat, biskuit dan kismis. Umumnya makanan yang paling praktis dibawa adalah makanan instan yang memiliki kemasan, buanglah kemasan karton sebelum dimasukan dalam ransel dengan demikian berat ransel dapat berkurang dan makanan yang dibawapun tidak banyak memakan tempat didalam ransel.

3. Pengepakan barang
Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.

Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
1. Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.

Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.

Pengepakan barang yang benar sebaiknya memenuhi kategori :
- Kelompokkan barang barang sesuai dengan jenis jenisnya.
- Masukkan dalam kantong plastik.
- Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.
- Barang-barang yang berat diatas dan yang ringan dibagian bawah.
- Barang barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil.
- Membagi berat beban secara merata disebelah kiri dan kanan.
- Usahakan semua barang dapat masuk kedalam carier/ransel jangan ada barang yang bergelantungan diluar.

Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.

4. Teknik berjalan
a. Berjalan dengan langkah-langkah kecil
b. Stabil tidak terlalu cepat atau lambat
c. Berjalan dengan zig zag
d. Jangan memotong jalan
e. Berjalan dengan beban berat dipundak
f. Jangan memusatkan pikiran pada gerak kaki dan berat badan, sesekali layangkanlah pikiran untuk menikmati pemandangan .
g. Berhenti sesekali tanpa duduk

6. Cara beristirahat
a. Duduk dengan kaki selonjor
b. Pilih lokasi yang baik atau bersandar dipohon
c. Makanlah sedikit untuk menjanggal perut
d. Tegukkan air sedikit

7. Cara Minum
a. Jangan terlalu banyak minum
b. Minumlah bila hanya untuk membasahi tenggorokan
Efek terlalu banyak minum :
a. Bekal air akan cepat habis
b. Banyak mengeluarkan keringat sehingga banyak kehilangan zat garam yang bisa menyebabkan kram
c. Cepat masuk angin
d. Tubuh menjadi loyo dan malas

8. Prosedur pendakian Gunung
Dalam melakukan pendakian gunung, ada beberapa langkah yang harus diikuti oleh pendaki, di antaranya,
a. Mengamati lintasan dan memikirkan teknik yang akan dipakai
b. Menyelipkan perlengkapan yang diperlukan
c. Untuk leader (pemimpin), mengatur perlengkapan sedemikian rupa agar mudah diambil dan tidak mengganggu gerakan, untuk blayer (pengaman) memasang anchor, merapikan alat-alat, dan mengamankan leader apabila jatuh
d. Bila blayer dan leader sudah siap untuk melakukan pendakian , segera berikan aba-aba pendakian.


berbagai sumber

Peralatan Pendakian Gunung


Peralatan yang di gunakan pendakian gunung berupa peralatan dasar, peralatan kelompok/regu, peralatan khusus, dan peralatan tambahan.

Peralatan dasar atau individu :

A.  Ransel /carier
Di gunakan untuk membawa semua peralatan yang di butuhkan dalam pendakian. Ransel yang di butuhkan adalah yang sangat kuat, terbuat dari bahan anti air dan nyaman walaupun banyak beban yang dibawa.




B. Sepatu Gunung
Sepatu yang di gunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.  Terbuat dari bahan yang kuat dan pemakai tidak tersakiti.
b.  Melindungi kaki sampai mata kaki untuk mencegah bahaya terkilir.
c.  Nyaman dipakai.
d.  Bentuk sol dapat menggigit kesegalah arah agar pemakai tidak mudah tergelincir.

C. Pakaian Gunung
Terdiri atas baju gunung dan celana gunung.
1. Baju Gunung, terbuat dari bahan yang nyaman dipakai, menyerap keringat, dan mudah kering tapi cukup kuat.
2. Celana Gunung, terbuat dari bahan katun yang lembut dan kuat, memberi ruang gerak yang leluasa, mempunyai saku yang cukup dan dapat menyerap keringat, mudah kering.

D. Topi lapangan
Menurut jenisnya dibagi:
-  Topi rimba : melindungi dari sengatan matahari dan binatang diatas.
-  BAIACIAVA : menjaga agar kepala tetap hangat.

E. Peralatan navigasi : kompas, peta dan lainnya.
F. Sarung tangan
G. Flash light(senter)
Senter yang baik terbuat dari plastic dengan BIOAM dan batrei cadangan.

H. Botol air
berguna sebagai tempat menyimpan air.

I.  Tenda
digunakan sebagai tempat beristirahat.

J. Peralatan masak
-  Rantang Masak outdoor(misting), Berfungsi sebagai alat memasak.
-  Kompor Lapangan
Ada beberapa jenis kompor lapangan, seperti kompor paraffin, kompor gas, kompor spirtus, dll.
-   Sendok, piring, gelas, dll.



K. Pisau
digunakan untuk membuat api unggun dan untuk memasak
Jenis-jenis pisau dalam pendakian :
1. Pisau tebas
2. Pisau pinggang
3. Pisau serbaguna (victorinox)

L. Korek Api
 berguna untuk menyalakan api unggun dan api untuk memasak.

M. Perlengkapan tidur :
-  Sleping bag (kantung tidur) dan jaket
-  Matras, merupakan salah satu peralatan yang digunakan untuk tidur.

N. Jas hujan/ponco
Fungsi : – melindungi tubuh dan carier dari hujan, untuk bivoak dan alas tidur.

O. Kotak P3K 
jangan hanya bawa kotaknya, yang penting itu isinya.




Perlengkapan regu/kelompok :

Perlengkapan regu biasanya adalah carier, tenda, dan alat-alat masak.

Perlengkapan tambahan (survival kit) :
-  Peralatan jahit
-  Lip glose dan obat-obatan pribadi
-  Alat dokumentasi
-  Tembakau sebagai penawar lintah ,dll.
   
Peralatan khusus dalam pendakian gunung :
a. Tali kernmantel
b. Figure of eight
c. Sling
d. Prusik
e. Bolt
f. Webbing
g. Harness
h. Alat khusus lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan level pendakian.



berbagai sumber.
 

KPLH TUNAS MUDA

Organisasi ini bersifat terbuka dan independen yang mengutamakan persaudaraan, kebersamaan, dan kebebasan dengan tidak memandang perbedaan suku, agama, ras dan tidak berorientasi politik.